Jurnalisme bukan cuma soal kecepatan dan eksklusivitas. Lebih dari itu, jurnalisme adalah cara kita memahami dunia dan mendengar suara-suara yang sering kali ditelan bisingnya berita arus utama. Pertanyaannya: siapa yang selama ini benar- benar mendapat ruang dalam pemberitaan? Siapa yang hanya jadi latar belakang? Siapa yang terus-menerus direduksi menjadi angka statistik atau sekadar objek berita?
Di tengah derasnya informasi hari ini, masih ada begitu banyak kisah yang tak terdengar. Itulah alasan kami BandungBergerak, dengan dukungan dari INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) bersama Konsorsium INKLUSI, menyusun panduan ini—sebuah teman berjalan untuk mengusahakan jurnalisme yang lebih adil, berimbang, dan berpihak kepada mereka yang sering diabaikan. Karena berita yang baik bukan hanya tentang “apa yang terjadi”, tapi juga “siapa yang harus didengar”.
BandungBergerak lahir sebagai inisiatif kecil di tengah banjir informasi. Bukan untuk sekadar ikut bersuara, tapi untuk memastikan suara-suara dari pinggir tetap lantang. Sejak berdiri pada 28 Maret 2021, kami memilih untuk menyoroti isu keberagaman, lingkungan, kaum marginal, kelompok minoritas, pendidikan, dan kajian sejarah bukan dari sudut pandang pusat kekuasaan, tapi dari mereka yang selama ini jarang diberi mikrofon. Kami memilih untuk bercerita dari pinggir.
Panduan ini bukan kumpulan teori kaku. Ini adalah alat kerja bagi siapa saja yang ingin menerapkan jurnalisme inklusif dalam praktik sehari-hari. Dari memahami urgensinya, merancang liputan yang berperspektif lebih luas, hingga menyusun strategi agar berita yang dibuat tidak sekadar menjadi headline sesaat, tapi berdampak nyata.
Kami percaya jurnalisme yang baik bukan hanya menginformasikan, tapi juga memberdayakan. Karena itu, kami berharap panduan ini bisa membantu kawan- kawan jurnalis termasuk pegiat pers mahasiswa, media, dan siapa saja yang peduli terhadap keadilan dalam pemberitaan untuk terus belajar, berefleksi, dan menulis dengan keberpihakan yang jelas: pada kebenaran, keberagaman, dan mereka yang selama ini kerap dipinggirkan.
Selamat belajar, selamat meliput, dan selamat bercerita dari pinggir!