Oleh: Dinda Sabila (HWDI Jabar)
Disabilitas adalah keadaan di mana seseorang mengalami keterbatasan fisik, sensorik, intelektual, atau mental dalam jangka waktu yang lama. Sehingga dengan hal itu mereka penyandang disabilitas mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh ketika berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain. Kondisi ini sering kali mengharuskan mereka untuk menghadapi tantangan yang tidak dialami oleh individu lainnya.
Kondisi disabilitas memang cukup beragam. Maka dari itu mari kita telusuri lebih dalam tentang berbagai jenis disabilitas dan bagaimana kita bisa berinteraksi dengan lebih baik dengan teman-teman disabilitas.
Disabilitas Fisik
Disabilitas fisik mencakup berbagai kondisi yang menghambat gerak atau mobilitas seseorang. Penyebabnya beragam, mulai dari penyakit, kecelakaan, hingga kelainan bawaan. Bayangkan seseorang yang kehilangan bagian tubuh seperti tangan atau kaki akibat amputasi. Mereka harus beradaptasi dengan alat bantu seperti kaki palsu atau kursi roda untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Lain lagi dengan mereka yang mengalami paraplegi akibat cedera sumsum tulang belakang, yang mengakibatkan penurunan fungsi motorik atau sensorik pada tubuh. Atau anak-anak dengan cerebral palsy, yang menghadapi tantangan dalam gerak dan koordinasi tubuh sejak lahir. Dalam setiap kasus, ada kisah perjuangan dan kekuatan yang luar biasa.
Disabilitas Sensorik
Disabilitas sensorik merujuk pada gangguan pada salah satu fungsi panca indera. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, usia, kecelakaan, cedera, atau penyakit serius. Misalnya, individu dengan disabilitas sensorik netra mungkin kehilangan sebagian atau seluruh penglihatan mereka. Mereka yang mengalami netra total tidak bisa melihat sama sekali, sementara mereka dengan low vision masih bisa melihat cahaya, bentuk, atau huruf dan angka secara terbatas.
Sementara itu, mereka yang memiliki disabilitas sensorik pendengaran atau tuli, menghadapi tantangan dalam komunikasi sehari-hari. Beberapa di antaranya tuli total atau sebagian, yang membutuhkan alat bantu dengar atau menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Kita dapat membantu mereka dengan berkomunikasi menggunakan gerak bibir yang jelas atau belajar sedikit bahasa isyarat.
Disabilitas Intelektual
Disabilitas intelektual melibatkan keterbatasan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif. Individu dengan kondisi ini sering mengalami kesulitan dalam memahami, belajar, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Salah satu contoh adalah grahita, di mana kemampuan intelektual seseorang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan kesulitan dalam menjalankan fungsi sehari-hari. Setiap interaksi dengan mereka harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan pengertian.
Disabilitas Mental
Disabilitas mental adalah gangguan yang kompleks dan beragam, melibatkan gangguan fungsi pikir, emosi, dan perilaku. Kondisi ini secara signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang, mengubah cara mereka berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan orang lain. Gangguan ini juga mempengaruhi bagaimana mereka menangani stres dan situasi sehari-hari. Menghadapi mereka dengan lembut dan pengertian adalah kunci untuk membantu mereka merasa diterima dan dihargai.
Menuju Inklusivitas dan Kesetaraan
Menghormati dan memahami kebutuhan teman-teman disabilitas adalah kunci dalam berinteraksi dengan mereka. Perlakuan yang mereka butuhkan mungkin berbeda dengan orang lain, sehingga kita harus peka terhadap cara terbaik untuk berkomunikasi dan membantu. Misalnya, bagi pengguna kursi roda, selalu tanyakan apakah mereka memerlukan bantuan sebelum memberikan pertolongan. Untuk teman-teman dengan disabilitas sensorik tuli, tepuk pundak mereka untuk menarik perhatian dan bicaralah dengan gerak bibir yang jelas.
Bagi mereka yang mengalami disabilitas sensorik netra, sapalah mereka dengan menyentuh punggung tangan dan perkenalkan diri Anda sebelum menawarkan bantuan. Pegang tangan mereka di siku Anda saat berjalan bersama untuk menghindari terseret. Sementara itu, bagi mereka dengan disabilitas intelektual atau mental, berbicaralah dengan lembut dan hindari ucapan atau tindakan yang bisa menyinggung perasaan mereka.
Berbagai alat bantu tersedia untuk membantu mobilitas teman-teman disabilitas. Misalnya, kursi roda, tongkat ketiak, kaki palsu, dan kaki besi untuk mereka dengan disabilitas fisik. Untuk teman-teman dengan disabilitas sensorik penglihatan, tersedia tongkat putih dan kaca pembesar. Alat bantu dengar juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki disabilitas pendengaran.
Dengan memahami berbagai jenis disabilitas serta cara berinteraksi yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan setara. Pengetahuan ini membantu kita menghargai dan mendukung teman-teman disabilitas, memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih ramah dan terbuka, di mana setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan merasa dihargai. Dengan empati dan pengertian, kita bisa membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang, termasuk teman-teman disabilitas.
“Artikel ini memperoleh dukungan dari Fatayat NU Jawa Barat & INFID dalam rangka konsorsium INKLUSI”