Laporan Penelitian Media Monitoring Micro Minority Dalam Media Kita

Loading

Perkembangan masyarakat yang demikian tak terkendali membuat media harus memetakan posisi dan fungsinya dalam perubahan yang cepat. Fungsi-fungsi ideal sebuah media sebagai to inform, to educate, dan to entertain, memang harus tetap terjaga.

Ketiga fungsi strategis inilah yang membuat posisi media selalu diperhitungkan dalam setiap sendi kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dipahami, karena media sekarang ini sudah menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Hampir di setiap sendi kehidupan baik individu maupun secara berkelompok, masyarakat sangat membutuhkan media informasi.

Perkembangan media yang demikian pesat tersebut lebih banyak dipicu oleh banyaknya kebutuhan akan informasi yang cepat akurat dan dapat di percaya. Dalam perkembangan budaya dan teknologi. Bahkan media, sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan budaya masyarakat saat ini.

Membahas hubungan antara media dengan isu-isu kemasyarakatan, akan selalu muncul hal-hal yang dilematis. Hal ini sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari adanya intervensi politik dan patronase kepentingan yang tidak bisa dihindari media itu sendiri.

Maka tak mengherankan dalam setiap pemberitaanya, media sering kali tidak sepenuhnya steril dari fungsi-fungsi pokoknya itu sendiri.

Dalam bahasa media, kondisi ini disebut sebagai bias media. Bias media sendiri diartikan sebagai kondisi tidak adil dan tidak berimbang dalamsebuah peliputan. Media berperan melaporkan sebuah kejadian di masyarakat dalam perspektifnya sendiri tanpa acuh dengan nilai- nilai keberimbangan. (Dugger, Ashley. “Media Bias and Critism” dalam https://study.com/academy/lesson/media-bias-criticism-definition-types-examples.html).

Dalam media-media berplatform online kecenderungan untuk melakukan bias pemberitaan lebih besar bila dibanding dengan pemberitaan di media-media konvensional. Jurnalis sering kali tidak sadar bahwa mereka melakukan pelaporan mereka ditulis tanpa memperhatikan kepentingan lainnya yang juga harus diperhatikan dengan penuh “keadilan dan keseimbangan” (Pavlik, John V., and Shawn McIntosh. “Media Literacy in the Digital Age Converging Media: a New Introduction to Mass Communication, Oxford University Press, 2017. page, 61).

Fakta tersebut sebenarnya sangat paradoksal. Di satu sisi kita berharap media menjalankan fungsinya sebagai pilar keempat (the fourth state ) dalam kehidupan masyarakat sehingga tercipta check and balances. Namun di sisi lain, media tidak bisa melepaskan pengaruh politik dan modal yang membuatnya harus disiplin memenuhi kedua tuntutan tersebut.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content