INFID dan Unika Soegijapranata Talenta Pro Patria Et Humanitate gelar FGD Guna Meningkatkan Toleransi

Loading

INFID dan Unika Soegijapranata Talenta Pro Patria Et Humanitate gelar FGD Guna Meningkatkan Toleransi

Komunitas International NGO forum on Indonesia Development dan Unika Soegijaptatma Talenta Pro Patria Et Humanitate mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan pemimpin- pemimpin lokal dalam rangka membahas kebebasan beragama dan berkeyakinan yang bertempat di Aulah Hotel Swiss, pada jumat, ( 12/05/2023).

Dalam pantauan media ini, Yang menghadiri kegiatan tersebut yakni pimpinan agama yang berada di Nusa Tenggara Timur serta melibatkan Organisasi cipayung seperti, GMKI Dan GmnI, HMI dan PMKRI cabang Kupang.

Dalam kesempatan tersebut, Yonatan H. L. Lopo (Dosen FISIP Undana Kupang), ketika di wawancarai media ini dirinya menyampaik bahwa kondisi Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang sampai saat ini terus menyuarakan nilai-nilai toleransi. Sehingga bagi Yonatan Lopo, dalam menyongsong pemilu yang akan dilaksanakan serentak ini diharapan semua elemen berperan penting dalam rangka mengsukseskan dan tetap menjaga nilai-nilai toleransi.

“NTT yang kita ketahui merupakan daerah yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama sehingga di momentum seperti ini penting untuk tokoh-tokoh agama, pemerintah dan tokoh-tokoh partai politik membangun komunikasi sehingga pemilu itu kita rayakan dengan gembira”, ungkapnya.

Baginya, masyarakat pada umumnya, terkhusus Nusa Tenggara Timur tidak bisa menghindari kompetisi panas yang akan dilangsungkan nanti namun diharapkan sehingga momentum tersebut tidak berlangsung layaknya perang suku dan agama.

Salah satu alumni Gmni Cabang Kupang ini menyebutkan bahwa kegiatan tersebut juga melibatkan berbagai elemen organisasi kemahasiswaan.

Bagi Yonatan hal tersebut sengaja dilakukan dikarenakan mahasiswa sebagai agen of changes yang kemudian diharapakan mengawal setiap isu yang berkembang terutama ikut menyuarakan toleransi umat beragama.

“Mahasiswa merupakan calon-calon pemimpin masa depan dikarenakan mereka adalah masyarakat terdidik yang memiliki masa dan konstituen dalam lingkungan organisasi justru memiliki peran yang besar dalam membangun toleransi umat beragama”, tandanya.

(Y. Ottu/Kaboro Kota Kupang)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content